Panduan Lengkap: Setting Router Mikrotik Dasar untuk Penggunaan Rumah
Mikrotik adalah nama yang sering disebut dalam dunia jaringan, dikenal karena fleksibilitas, stabilitas, dan fitur-fiturnya yang melimpah. Meskipun sering diasosiasikan dengan penggunaan korporat atau ISP, Mikrotik juga merupakan pilihan yang sangat powerful dan terjangkau untuk kebutuhan jaringan rumah tangga. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam melakukan setting dasar router Mikrotik Anda agar bisa berfungsi sebagai jantung jaringan rumah, menyediakan koneksi internet yang stabil dan aman.
Mengapa Memilih Mikrotik untuk Rumah?
Sebelum kita mulai, mari kita pahami mengapa Mikrotik bisa menjadi pilihan yang baik untuk rumah Anda:
- Fleksibilitas Tinggi: Anda bisa mengatur hampir semua aspek jaringan Anda, dari routing kompleks hingga Quality of Service (QoS) sederhana.
- Stabilitas: Mikrotik dikenal sangat stabil dan jarang mengalami masalah.
- Fitur Lengkap: Meskipun untuk rumah, fitur seperti VPN, firewall, hotspot, dan manajemen bandwidth bisa sangat berguna.
- Harga Terjangkau: Banyak model Mikrotik, seperti seri hAP lite atau cAP, menawarkan performa hebat dengan harga yang bersaing.
- Pembelajaran: Ini adalah platform yang bagus untuk belajar lebih banyak tentang jaringan.
Meskipun terlihat rumit, setting dasar Mikrotik untuk rumah sebenarnya cukup sederhana jika Anda mengikuti langkah-langkah yang benar.
Persiapan Awal
Sebelum memulai konfigurasi, pastikan Anda memiliki semua yang dibutuhkan:
- Router Mikrotik: Pastikan sudah terhubung ke sumber listrik.
- Kabel Ethernet: Minimal dua buah. Satu untuk menghubungkan router ke komputer Anda, dan satu lagi untuk menghubungkan router ke modem/ONT ISP Anda.
- Komputer/Laptop: Dengan sistem operasi Windows, macOS, atau Linux.
- WinBox: Aplikasi konfigurasi utama untuk Mikrotik. Anda bisa mengunduhnya dari situs resmi Mikrotik (mikrotik.com) di bagian “Software” atau “Downloads”. WinBox adalah alat GUI yang sangat intuitif untuk mengelola Mikrotik.
Penting: Untuk konfigurasi awal, pastikan komputer Anda terhubung ke salah satu port LAN (biasanya ether2, ether3, ether4, atau ether5) Mikrotik Anda. Jangan hubungkan ke port ether1 (biasanya port WAN).
Langkah 1: Koneksi Awal ke Router Mikrotik & Reset Konfigurasi
Saat Mikrotik baru pertama kali dinyalakan atau setelah di-reset, ia biasanya memiliki konfigurasi default. Untuk menghindari konflik dan memulai dari “nol”, kita akan menghapus konfigurasi default tersebut.
- Hubungkan Kabel: Sambungkan kabel Ethernet dari komputer Anda ke salah satu port LAN (misalnya ether2) pada router Mikrotik.
- Buka WinBox: Jalankan aplikasi WinBox yang sudah Anda unduh.
- Discover Router: Di tab “Neighbors”, WinBox akan secara otomatis mendeteksi router Mikrotik yang terhubung. Anda akan melihat MAC Address, IP Address (biasanya 0.0.0.0 atau 192.168.88.1), Identity, dan Version.
- Login: Klik pada MAC Address router yang terdeteksi (ini adalah cara paling aman untuk login pertama kali).
- Login:
admin
- Password: Kosongkan (default).
- Klik Connect.
- Login:
- Hapus Konfigurasi Default: Setelah berhasil login, akan muncul jendela “RouterOS Default Configuration”.
- Pilih “Remove Configuration”.
- Router akan me-reboot secara otomatis. Tunggu beberapa saat sampai router menyala kembali.
- Login Ulang: Setelah router reboot, WinBox akan kehilangan koneksi. Login kembali menggunakan MAC Address, dengan username
admin
dan password kosong. Sekarang Anda akan masuk ke router dengan konfigurasi kosong (blank).
Langkah 2: Penamaan Port (Interfaces) dan Identitas Router
Memberi nama pada port antarmuka akan sangat membantu dalam mengidentifikasi fungsi masing-masing port.
- Buka Menu Interfaces: Di WinBox, klik menu Interfaces.
- Identifikasi & Ganti Nama:
- ether1: Ini adalah port yang akan kita gunakan untuk koneksi internet (WAN). Klik dua kali pada
ether1
, lalu di kolom “Name”, ganti menjadiWAN
. Klik “Apply” lalu “OK”. - ether2, ether3, ether4, ether5 (dan wlan1 jika ada): Ini adalah port yang akan digunakan untuk jaringan lokal (LAN). Kita akan mengaturnya nanti. Untuk saat ini, Anda bisa biarkan namanya atau ganti menjadi
LAN-1
,LAN-2
, dst.
- ether1: Ini adalah port yang akan kita gunakan untuk koneksi internet (WAN). Klik dua kali pada
- Ganti Identitas Router: Ini opsional, tapi bagus untuk identifikasi jika Anda punya banyak Mikrotik.
- Klik menu System > Identity.
- Ganti “Identity” menjadi nama yang Anda inginkan, misalnya
Rumah-Saya
atauMikrotik-Home
. Klik “Apply” lalu “OK”.
Langkah 3: Konfigurasi Koneksi Internet (WAN)
Pada umumnya, ISP rumahan menyediakan koneksi internet menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) atau PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet). Kita akan fokus pada DHCP karena ini yang paling umum.
A. Menggunakan DHCP Client (Paling Umum)
- Hubungkan Kabel WAN: Sambungkan kabel Ethernet dari modem/ONT ISP Anda ke port
WAN
(ether1) pada router Mikrotik. - Tambahkan DHCP Client:
- Klik menu IP > DHCP Client.
- Klik tombol “+” (Add New).
- Di kolom “Interface”, pilih
WAN
(atau ether1). - Pastikan “Add Default Route” dan “Use Peer DNS” tercentang.
- Klik “Apply” lalu “OK”.
- Verifikasi Koneksi:
- Lihat status DHCP Client. Jika berhasil, statusnya akan
bound
dan Anda akan melihat IP Address yang diberikan oleh ISP. - Untuk menguji koneksi internet:
- Klik menu New Terminal di WinBox.
- Ketik
ping google.com
lalu tekan Enter. Jika berhasil, Anda akan melihat balasanreply
. Ini menandakan Mikrotik sudah bisa mengakses internet. Jika tidak, periksa kabel dan pastikan modem ISP Anda berfungsi normal.
- Lihat status DHCP Client. Jika berhasil, statusnya akan
B. (Singkat) Menggunakan PPPoE Client
Jika ISP Anda menggunakan PPPoE (misalnya IndiHome, First Media), langkahnya sedikit berbeda:
- IP > PPP > Interface > “+” > PPPoE Client.
- Pilih
WAN
sebagai “Interface”. - Di tab “Dial Out”, masukkan “User” dan “Password” yang diberikan oleh ISP Anda.
- Centang “Add Default Route” dan “Use Peer DNS”.
- “Apply” dan “OK”. Pastikan statusnya
connected
.
Langkah 4: Konfigurasi Jaringan Lokal (LAN)
Sekarang kita akan mengatur jaringan di sisi rumah Anda, agar semua perangkat (laptop, HP, smart TV) bisa terhubung.
A. Membuat Bridge Interface
Untuk memudahkan pengelolaan, kita akan “menjembatani” (bridge) semua port LAN (ether2-ether5) dan juga interface Wi-Fi (jika ada) ke dalam satu logical interface.
- Buat Bridge Baru:
- Klik menu Bridge.
- Di tab “Bridge”, klik tombol “+” (Add New).
- Biarkan pengaturan default, beri nama misalnya
bridge-LAN
. - Klik “Apply” lalu “OK”.
- Tambahkan Port ke Bridge:
- Masih di menu Bridge, pindah ke tab “Ports”.
- Klik tombol “+” (Add New) untuk setiap port yang ingin Anda masukkan ke bridge:
- Interface: Pilih
ether2
. Klik “Apply” lalu “OK”. - Ulangi untuk
ether3
,ether4
,ether5
. - Jika router Anda memiliki Wi-Fi, ulangi juga untuk
wlan1
(akan kita aktifkan nanti).
- Interface: Pilih
B. Memberikan IP Address pada Bridge Interface
Bridge yang sudah kita buat memerlukan IP Address agar perangkat di jaringan lokal bisa berkomunikasi dengannya. Ini akan menjadi Gateway bagi perangkat Anda.
- Tambahkan IP Address:
- Klik menu IP > Addresses.
- Klik tombol “+” (Add New).
- Di kolom “Address”, masukkan IP Address yang Anda inginkan untuk jaringan lokal, misalnya
192.168.88.1/24
. (/24
menunjukkan subnet mask 255.255.255.0). - Di kolom “Interface”, pilih
bridge-LAN
yang baru Anda buat. - Klik “Apply” lalu “OK”.
C. Mengatur DHCP Server untuk Jaringan Lokal
DHCP Server akan secara otomatis memberikan IP Address kepada perangkat yang terhubung ke jaringan Anda, sehingga Anda tidak perlu mengatur IP secara manual di setiap perangkat.
- Jalankan DHCP Setup:
- Klik menu IP > DHCP Server.
- Klik tombol “DHCP Setup”.
- Ikuti Wizard:
- DHCP Server Interface: Pilih
bridge-LAN
. Klik “Next”. - DHCP Address Space: Akan terisi otomatis sesuai IP Bridge Anda (misalnya
192.168.88.0/24
). Klik “Next”. - Gateway for DHCP Network: Akan terisi otomatis dengan IP Bridge Anda (misalnya
192.168.88.1
). Klik “Next”. - Addresses to Give Out: Ini adalah rentang IP yang akan diberikan ke perangkat (misalnya
192.168.88.2-192.168.88.254
). Anda bisa sesuaikan jika perlu. Klik “Next”. - DNS Servers: Secara default akan menggunakan DNS dari ISP Anda. Anda bisa tambahkan DNS publik seperti Google (
8.8.8.8
,8.8.4.4
) atau Cloudflare (1.1.1.1
,1.0.0.1
). Klik “Next”. - Lease Time: Waktu pinjam IP Address (misalnya
10m
untuk 10 menit,1d
untuk 1 hari). Biarkan default jika tidak yakin. Klik “Next”. - Anda akan melihat pesan “Setup has completed successfully”. Klik “OK”.
- DHCP Server Interface: Pilih
Langkah 5: Konfigurasi DNS Server
Meskipun sudah diatur di DHCP Client dan DHCP Server, ada baiknya mengatur DNS Server secara eksplisit di Mikrotik.
- Buka Menu DNS:
- Klik menu IP > DNS.
- Tambahkan Server:
- Di kolom “Servers”, masukkan IP DNS pilihan Anda (misalnya
8.8.8.8
dan8.8.4.4
). - Penting: Centang opsi “Allow Remote Requests”. Ini memungkinkan perangkat di jaringan lokal Anda menggunakan Mikrotik sebagai DNS proxy.
- Klik “Apply” lalu “OK”.
- Di kolom “Servers”, masukkan IP DNS pilihan Anda (misalnya
Langkah 6: Konfigurasi NAT (Network Address Translation) / Masquerade
NAT (atau Masquerade di Mikrotik) adalah aturan yang memungkinkan semua perangkat di jaringan lokal Anda berbagi satu alamat IP publik yang diberikan oleh ISP. Ini adalah langkah krusial agar perangkat di LAN bisa mengakses internet.
- Buka Menu Firewall:
- Klik menu IP > Firewall.
- Pindah ke tab “NAT”.
- Tambahkan Aturan NAT:
- Klik tombol “+” (Add New).
- Tab “General”:
- Chain: Pilih
srcnat
(source NAT). - Out. Interface: Pilih
WAN
(atau ether1). Ini berarti aturan ini berlaku untuk lalu lintas yang keluar melalui antarmuka WAN.
- Chain: Pilih
- Tab “Action”:
- Action: Pilih
masquerade
.
- Action: Pilih
- Klik “Apply” lalu “OK”.
Langkah 7: Keamanan Dasar
Setelah internet dan jaringan lokal berfungsi, langkah selanjutnya adalah mengamankan router Anda.
A. Mengubah Password Admin (Sangat Penting!)
- Buka Menu Users:
- Klik menu System > Users.
- Ubah Password Admin:
- Klik dua kali pada user
admin
. - Klik tombol “Password…”.
- Masukkan password baru Anda (gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol). Konfirmasi password.
- Klik “OK” pada jendela password, lalu “Apply” dan “OK” pada jendela User.
- Penting: Jangan lupakan password ini! Tulis di tempat yang aman.
- Klik dua kali pada user
B. Nonaktifkan Service yang Tidak Digunakan
Mikrotik mengaktifkan beberapa layanan secara default yang mungkin tidak Anda butuhkan untuk penggunaan rumah, seperti FTP, Telnet, atau API. Menonaktifkannya akan mengurangi potensi celah keamanan.
- Buka Menu Services:
- Klik menu IP > Services.
- Nonaktifkan:
- Klik dua kali pada layanan yang tidak Anda butuhkan (misalnya
ftp
,telnet
,api
,winbox
). - Ubah “Port” menjadi
0
atau cukup klik tombol silang merah di atas (Disable) jika tersedia. - Pertahankan
www
(untuk akses via browser, jika Anda ingin menggunakan WebFig) danwinbox
(untuk akses via WinBox) jika Anda masih memerlukannya. Jika Anda ingin mengamankan akses WinBox, Anda bisa mengganti port defaultnya dari 8291 ke port lain yang tidak umum. - Klik “Apply” lalu “OK”.
- Klik dua kali pada layanan yang tidak Anda butuhkan (misalnya
C. Perbarui Firmware RouterOS dan RouterBOARD
Pembaruan firmware seringkali berisi perbaikan bug dan peningkatan keamanan.
- Perbarui RouterOS:
- Klik menu System > Packages.
- Klik tombol “Check For Updates”.
- Pilih “Channel” (misalnya
stable
). - Jika ada versi baru, klik “Download & Install”. Router akan mengunduh dan me-reboot secara otomatis.
- Perbarui RouterBOARD Firmware:
- Setelah RouterOS terbaru terinstal, klik menu System > RouterBOARD.
- Periksa “Current Firmware” dan “Upgrade Firmware”. Jika “Upgrade Firmware” lebih baru, klik tombol “Upgrade”.
- Setelah itu, Anda perlu me-reboot router (System > Reboot) agar firmware baru diterapkan.
Langkah 8: Konfigurasi Wi-Fi (Jika Router Anda Memiliki Fitur Wireless)
Jika Mikrotik Anda memiliki antarmuka wireless (misalnya seri hAP, cAP), Anda bisa mengaktifkan Wi-Fi.
- Aktifkan Antarmuka Wireless:
- Klik menu Wireless.
- Klik dua kali pada
wlan1
(atau nama antarmuka wireless Anda). - Pastikan statusnya
Enabled
(jika belum, klik tombol centang biru). - Penting: Jika Anda sudah menambahkan
wlan1
kebridge-LAN
di Langkah 4.A, Anda tidak perlu menambahkannya lagi.
- Konfigurasi Mode Wireless:
- Di jendela
wlan1
(double klikwlan1
di menu Wireless), masuk ke tab “Wireless”. - Mode: Pilih
ap bridge
. - Band: Pilih
2GHz-b/g/n
(untuk 2.4GHz) atau5GHz-a/n/ac
(untuk 5GHz, jika didukung). - Channel Width: Biarkan default atau sesuaikan jika Anda mengerti.
- Frequency: Pilih
auto
atau tentukan frekuensi/channel yang tidak banyak digunakan di lingkungan Anda. - SSID: Masukkan nama Wi-Fi Anda (misalnya
Wi-Fi-Rumah-Saya
). - Security Profile: Pilih
default
untuk saat ini, kita akan buat profil keamanan baru. - Klik “Apply”.
- Di jendela
- Membuat Security Profile (Kata Sandi Wi-Fi):
- Masih di menu Wireless, pindah ke tab “Security Profiles”.
- Klik tombol “+” (Add New).
- Name: Beri nama, misalnya
profile-wifi-rumah
. - Mode: Pilih
dynamic keys
. - Authentication Types: Centang
wpa2 psk
(disarankan). - WPA2 Pre-Shared Key: Masukkan kata sandi Wi-Fi Anda (minimal 8 karakter, kombinasi huruf dan angka).
- Klik “Apply” lalu “OK”.
- Terapkan Security Profile ke WLAN Interface:
- Kembali ke jendela
wlan1
(double klikwlan1
di menu Wireless). - Di tab “Wireless”, pada kolom “Security Profile”, pilih
profile-wifi-rumah
yang baru Anda buat. - Klik “Apply” lalu “OK”.
- Kembali ke jendela
Sekarang Wi-Fi Anda sudah aktif dan terlindungi dengan password.
Langkah 9: Pengujian dan Verifikasi Akhir
Setelah semua konfigurasi selesai, saatnya menguji apakah semuanya berfungsi dengan baik.
- Cabut dan Colok Kabel LAN: Untuk memastikan komputer Anda mendapatkan IP Address baru dari DHCP Server Mikrotik, cabut kabel LAN dari komputer lalu colokkan kembali. Atau, Anda bisa disable/enable adapter jaringan di komputer Anda.
- Periksa IP Address Komputer: Pastikan komputer Anda mendapatkan IP Address dari rentang
192.168.88.x
(misalnya192.168.88.25
). - Tes Koneksi Internet:
- Buka browser web (Chrome, Firefox, Edge) dan coba akses beberapa situs web populer (google.com, youtube.com).
- Coba hubungkan ponsel atau perangkat lain ke Wi-Fi Anda, lalu tes akses internetnya.
- Ping dari Terminal (WinBox):
- Buka New Terminal di WinBox.
- Ketik
ping 8.8.8.8
(untuk menguji koneksi ke server DNS Google). - Ketik
ping google.com
(untuk menguji resolusi DNS dan koneksi internet).
Jika semua pengujian berhasil, selamat! Router Mikrotik Anda sudah siap digunakan sebagai router utama di rumah Anda.
Tips Tambahan
- Backup Konfigurasi: Sangat disarankan untuk mem-backup konfigurasi Anda setelah selesai. Klik Files > Backup. Beri nama file, lalu klik “Backup”. Anda bisa mendownload file
.backup
ini ke komputer Anda untuk disimpan. - Restart Router: Setelah konfigurasi selesai, kadang me-reboot router (System > Reboot) bisa membantu memastikan semua perubahan diterapkan dengan sempurna.
- Jelajahi Fitur Lain: Ini hanyalah konfigurasi dasar. Mikrotik masih memiliki banyak fitur lain yang bisa Anda jelajahi, seperti QoS (Quality of Service) untuk memprioritaskan traffic, Firewall Rules yang lebih kompleks, VPN Server/Client, dan lain-lain.
- Dokumentasi Mikrotik: Jika Anda ingin belajar lebih lanjut, dokumentasi resmi Mikrotik (wiki.mikrotik.com) adalah sumber yang sangat berharga.
Penutup
Setting router Mikrotik dasar untuk rumah mungkin terlihat menakutkan pada awalnya, tetapi dengan mengikuti panduan ini langkah demi langkah, Anda akan menemukan bahwa itu tidak sesulit yang dibayangkan. Anda kini memiliki router yang jauh lebih powerful dan fleksibel dibandingkan router bawaan ISP pada umumnya. Selamat menikmati koneksi internet yang lebih stabil dan aman dengan Mikrotik Anda